Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang
menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul
Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan
gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit
legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan
satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari
mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan
tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan
memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku
kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman
akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah
Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai
menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai
menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan
meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar
serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat
dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi
kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang
seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan
pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup
kita.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu
orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut,
sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata):
“Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang
sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93) (Yaitu) orang-orang yang
dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri
mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami
sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat
menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu
kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di
dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri
itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan
diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang
zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan
yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke
tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan
perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga
Allah tidak memberimu balasan yang baik ! ” Ketika itulah orang yang
sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga
mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka,
maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak
di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara
kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat
kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang
zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah
engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar